SR

update film anime terbaru sub indonesia dan komik sub indo lengkap

“Watashi wo Tabeta I”: Hadirkan Tampilan Baru, Anime Ini Siap Guncang Industri dengan Sentuhan Tak Biasa

Tokyo, 28 Mei 2025 — Dunia anime kembali digemparkan dengan kemunculan tampilan terbaru dari seri eksperimental yang mengundang kontroversi sekaligus kekaguman: Watashi wo Tabeta I (Saya yang Dimakan, I). Anime yang sejak awal kemunculannya dikenal karena pendekatan visual dan naratif yang tidak biasa ini, kini menyuguhkan transformasi artistik yang lebih matang, gelap, dan filosofis.

Adaptasi dari novel grafis underground karya Ajiro Riku ini mengusung tema eksistensial dan horor psikologis, dibalut dengan gaya animasi eksperimental. Dalam tampilan barunya, studio produksi Ankura Works memperkenalkan palet warna yang lebih pudar, desain karakter yang menyimpang dari pakem anime konvensional, serta teknik animasi yang nyaris menyerupai mimpi buruk surealis.

Eksperimen Visual yang Menantang Norma

Dalam pratinjau visual terbaru yang dirilis awal pekan ini, para penggemar disuguhkan potongan gambar dan teaser video yang menampilkan karakter utama — seorang gadis remaja anonim yang narasinya berkisar pada kehilangan identitas, rasa lapar akan eksistensi, dan simbolisme tubuh sebagai medan konflik batin.

Animasi kini jauh lebih tersegmentasi, dengan transisi yang tiba-tiba dan frame yang kadang tampak ‘tidak selesai’. Namun, menurut sutradara visual Watashi wo Tabeta I, Narumi Sakae, ini adalah keputusan artistik yang disengaja.

“Kami ingin penonton merasa tidak nyaman, seolah-olah mereka sedang mengunyah atau dikunyah oleh narasi. Ini bukan cerita yang bisa dikonsumsi dengan santai,” ujar Narumi dalam wawancara eksklusif dengan majalah AnimeComplex.

Narasi Absurd dengan Lapis Simbolisme

Cerita anime ini tak hanya menyajikan horor, tetapi juga menyentuh tema berat seperti penghapusan memori, pengorbanan diri, dan absurditas hidup. Dalam episode-episode awalnya, Watashi wo Tabeta I sempat dikritik karena menyulitkan penonton memahami arah cerita. Namun, bagi mereka yang menyukai tantangan intelektual dan kedalaman emosional, seri ini justru menjadi harta karun tersembunyi.

Versi baru ini menjanjikan pengembangan karakter yang lebih kuat dan penguatan alur dengan narasi non-linear. Tidak hanya itu, naskah kini juga melibatkan penulis naskah eksperimental asal Belgia, Éloise van Brugghe, yang dikenal karena pendekatan fragmentatif dalam menyusun narasi.

Respon Penggemar: Terkesima dan Terbelah

Publikasi tampilan baru ini langsung viral di media sosial Jepang dan internasional, dengan tagar #WatashiWoTabetaINewVisual menduduki trending topic di X (sebelumnya Twitter). Para penggemar memberikan reaksi yang beragam, dari pujian karena keberaniannya menolak konvensi, hingga keluhan karena merasa ‘ditinggalkan’ oleh kompleksitas ceritanya.

“Ini bukan sekadar anime. Ini pengalaman estetika dan psikologis. Rasanya seperti menonton mimpi buruk pribadi seseorang — dan entah kenapa saya suka,” tulis seorang pengguna Reddit di forum r/anime.

Namun tak sedikit pula yang menyatakan bahwa anime ini terlalu berat untuk dinikmati tanpa pembacaan kritis atau latar belakang filosofis tertentu.

Rilis dan Harapan ke Depan

Studio Ankura Works mengonfirmasi bahwa musim baru dari Watashi wo Tabeta I akan tayang perdana musim gugur 2025, dengan format 10 episode berdurasi 40 menit — lebih panjang dari anime pada umumnya. Penayangan eksklusif akan dilakukan di platform streaming KyuuPlay yang juga merilis subtitle multi-bahasa secara serentak.

Dengan tampilan baru yang lebih provokatif dan pendekatan naratif yang semakin ambisius, Watashi wo Tabeta I tampaknya tidak berniat untuk menyenangkan semua orang — justru di sanalah letak kekuatannya. Ini adalah anime yang berani, penuh risiko, dan mengangkat tema yang selama ini jarang disentuh secara jujur dalam medium animasi.

Share: Facebook Twitter Linkedin
Tinggalkan Balasan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *