SR

update film anime terbaru sub indonesia dan komik sub indo lengkap

Fenomena Global: Lebih dari 50% Pelanggan Netflix Kini Menonton Anime

Tokyo — Sebuah perubahan besar tengah terjadi di dunia hiburan global. Netflix, raksasa layanan streaming yang awalnya dikenal lewat katalog film dan serial Barat, mengumumkan bahwa lebih dari 50 persen pelanggannya kini aktif menonton anime. Fakta ini tak hanya menandai pergeseran selera penonton global, tetapi juga mempertegas posisi anime sebagai kekuatan budaya pop yang mendunia.

Pengumuman tersebut disampaikan dalam ajang Anime Expo 2025 di Los Angeles, dan langsung menjadi perbincangan hangat di kalangan pelaku industri hiburan. Dalam pernyataan resminya, Netflix menyebut bahwa pada paruh pertama tahun ini, separuh dari total pelanggannya di seluruh dunia telah menonton setidaknya satu judul anime.

“Kami telah melihat pertumbuhan luar biasa dalam konsumsi anime di semua wilayah, dari Asia hingga Amerika Latin, dari Eropa hingga Timur Tengah,” ujar Yuji Yamano, Vice President Content (Anime) di Netflix Japan. “Ini bukan lagi tren niche—anime kini adalah arus utama.”

Transformasi Strategi Netflix

Keputusan Netflix untuk terjun serius ke dunia anime sebenarnya sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu. Namun kini, strategi itu semakin diperkuat. Netflix tidak hanya membeli lisensi tayang dari studio Jepang, tetapi juga aktif memproduksi anime orisinal bekerja sama dengan studio-studio besar seperti MAPPA, Wit Studio, dan Production I.G.

Beberapa judul seperti “Yasuke,” “Devilman Crybaby,” dan “Blue Eye Samurai” merupakan proyek kolaboratif yang menyatukan talenta Jepang dan Barat. Bahkan, pada 2024, Netflix merilis lebih dari 25 judul anime baru, baik produksi Jepang asli maupun buatan internasional dengan gaya anime.

Tak heran bila kini anime menjadi salah satu “pilar konten global” Netflix, sejajar dengan drama Korea, dokumenter kriminal, dan serial original Barat.

Kenapa Anime Melejit?

Kenaikan popularitas anime tidak datang tiba-tiba. Ada sejumlah faktor yang membuat genre ini menarik bagi penonton global:

  1. Kisah yang Universal, Namun Khas
    Anime berhasil mengangkat cerita yang menyentuh secara emosional—tentang keluarga, kehilangan, keberanian, dan pencarian jati diri—namun dikemas dengan estetika dan budaya khas Jepang yang eksotis bagi banyak orang.
  2. Visual dan Imajinasi Tanpa Batas
    Anime menawarkan sesuatu yang sulit ditandingi oleh live-action: kebebasan visual dan naratif. Dari kota masa depan hingga dunia sihir, dari pertarungan epik hingga drama remaja, semuanya bisa diwujudkan dengan animasi yang kreatif.
  3. Basis Penggemar Militan dan Loyal
    Komunitas anime adalah salah satu yang paling aktif dan vokal di internet. Mereka membangun fandom, menyebarkan rekomendasi, membuat meme, hingga mengorganisasi acara nonton bareng secara daring. Hal ini turut mempercepat penyebaran popularitas anime.

Pasar Indonesia: Kontributor Signifikan

Indonesia disebut sebagai salah satu pasar dengan pertumbuhan penonton anime tercepat di Asia Tenggara. Dengan populasi muda yang melek teknologi dan budaya digital, tidak mengherankan jika anime menjadi konsumsi rutin bagi jutaan pengguna Netflix di tanah air.

Beberapa judul yang masuk dalam daftar paling banyak ditonton di Indonesia antara lain “Jujutsu Kaisen,” “One Piece,” “Demon Slayer,” serta serial eksklusif Netflix seperti “Baki Hanma” dan “Record of Ragnarok.” Netflix bahkan telah menambahkan dubbing dan subtitle Bahasa Indonesia sebagai standar di sebagian besar konten anime mereka.

Dampak Jangka Panjang: Budaya dan Bisnis

Popularitas anime tidak hanya memberi keuntungan komersial bagi Netflix, tetapi juga membuka peluang kolaborasi lintas negara dan lintas budaya. Ini menjadi jembatan antara Jepang dan dunia, serta memberi ruang bagi kreator lokal di luar Jepang untuk terinspirasi bahkan menciptakan karya serupa.

Lebih jauh, ini menunjukkan bahwa dunia streaming tidak lagi didominasi oleh satu bentuk hiburan saja. Dalam lanskap global yang semakin terfragmentasi, anime muncul sebagai bahasa baru yang menyatukan penonton dari berbagai latar belakang.

Share: Facebook Twitter Linkedin
Tinggalkan Balasan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *