Industri webtoon yang tengah berkembang pesat di Asia, terutama Korea Selatan, ternyata menghadapi tantangan besar saat mencoba menembus pasar Eropa. Menurut laporan Maeil Economy Report, Pocket Comics, salah satu platform webtoon populer asal Korea, tengah mempertimbangkan untuk menarik diri dari pasar Prancis akibat kesulitan yang terus muncul dalam memperluas basis pengguna dan mempertahankan daya saing di wilayah tersebut.
Tantangan di Pasar Eropa
Meskipun webtoon telah menjadi hiburan digital yang sangat digemari di Korea dan beberapa negara Asia lainnya, keberhasilan yang sama belum tercapai di Eropa. Platform seperti Pocket Comics mengalami hambatan dalam menggaet audiens Eropa yang cenderung memiliki preferensi berbeda dalam konten digital serta kebiasaan membaca komik yang sudah lama melekat pada budaya mereka.
Selain itu, kompetisi yang ketat dari platform lokal dan global juga memperumit posisi platform webtoon Korea di Eropa. Hal ini diperparah dengan kendala bahasa dan adaptasi budaya yang membuat konten sulit untuk diterima secara luas.
Pocket Comics dan Strategi Pasar
Pocket Comics dikenal dengan koleksi cerita yang beragam dan inovatif, menawarkan genre yang luas mulai dari romantis, aksi, hingga fantasi. Namun, untuk menjangkau pasar seperti Prancis, mereka harus berhadapan dengan audiens yang sudah familiar dengan komik tradisional seperti bande dessinée yang memiliki sejarah panjang di negara tersebut.
Menurut sumber Maeil Economy Report, Pocket Comics sedang mengevaluasi efektivitas investasi mereka di Prancis dan secara umum di Eropa. Jika kondisi tidak membaik, mereka mempertimbangkan untuk menghentikan operasi di sana dan mengalihkan fokus ke pasar lain yang dinilai lebih potensial.
Dampak Terhadap Industri Webtoon Global
Keputusan Pocket Comics mencerminkan tantangan yang lebih besar dihadapi industri webtoon Korea dalam memperluas sayap ke pasar global yang beragam. Meskipun potensi pasar luar negeri sangat besar, keberhasilan di satu wilayah tidak otomatis menjamin keberhasilan di wilayah lain dengan latar belakang budaya dan preferensi yang berbeda.
Namun, hal ini juga membuka peluang bagi inovasi dan adaptasi model bisnis, termasuk kerja sama dengan penerbit lokal, penyesuaian konten, dan pendekatan pemasaran yang lebih sesuai dengan karakteristik tiap negara.